Bad Effect of Technology

Perkembangan teknologi di dunia membawa kita pada era informasi yang serba cepat dan lengkap. Teknologi semakin memudahkan manusia dalam perkembangannya. Sebut saja internet, WiFi, handphone, dll. Tapi di tengah perkembangan teknologi yang sangat membantu kita ini, ada tidak ya efek-efek buruk bagi kita ?
sisi jahat dari perkembangan teknologi, mulai dari yang tidak berbahaya, sampai yang benar-benar perlu diwaspadai.

ANONYMOUS



Perkembangan internet sangat cepat memungkinkan siapa saja bisa bertemu dan berkomunitas di dunia maya. Namun, karena terlalu mudah, masalah identitas jadi tidak terkontro yang menyebabkan adanya anonymous. Yang termasuk anonymous antara lain adalah pengguna nama dan identitas yang tidak sesuai dengan nama asli. Dengan bebasnya orang bisa menjadi siapa saja dan apa saja yang diinginkan di dunia maya. Anonymous biasanya terjadi di situs pertemanan, seperti Friendster, Facebook, dll. Bisa saja anak umur 13 tahun mengaku sebagai orang dewasa dan sebaliknya. Foto-foto pun bisa dimanipulasi sehingga tampak meyakinkan. Hal seperti ini sebenarnya tidak berbahaya, kalau hanya digunakan sebatas iseng. Namun kalau ternyata digunakan untuk menipu atau mencari keuntungan, itu yang jadi masalah.

PORNOGRAFI

 Karena kemudahan dalam berselancar di dunia maya, kita dapat menemukan apa saja, termasuk hal yang berbau pornografi. Jangan heran kalau ternyata Indonesia adalah pengakses situs porno peringkat 7 di dunia. Dan ternyata bukan orang dewasa yang mengakses situs tersebut, melainkan remaja dan anak-anak yang mendaji pengakses utama situs tersebut. Terbantu oleh masalah anonymous di atas, bukan mustahil anak-anak dapat mengakses situs porno dengan mudah. Apalagi rasa ingin tahu yang dimiliki orang-orang Indonesia sangat besar.

RADIASI PADA MONITOR

Buat yang hobi main game atau suka menghabiskan waktu di depan monitor komputer, kamu musti lebih waspada karena monitor kamu menghasilkan radiasi. Terutama kamu masih menggunakan monitor CRT (Cathode Ray Tube). Terlalu lama di depan komputer akan menyebabkan kamu merasa sakit kepala, pusing, dan sebagainya. Tidak hanya itu, radiasi dari monitor kamu juga bisa menyebabkan katarak dan kanker.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan antara lain, jangan bermain komputer dalam gelap, karena akan menyebakan pupil mata kamu membesar dan lebih berbahaya. Gunakan filter, pada monitor kamu, karena dapat menghambat atau mengurangi radiasi. Atau gunakan LCD (Liquid Crystal Display) monitor, karena radiasi pada monitor LCD tidak sebesar pada monitor CRT.

RADIASI HANDPHONE

Penggunaan handphone terlalu lama dapat menyebabkan kepala pusing dan beresiko terkena kanker otak. Ternyata radiasi terjadi tidak hanya pada saat menelpon, tetapi pada saat tidak aktif pun, radiasi terjadi.

Ada beberapa hal yang kita bisa lakukan untuk mencegah itu, yaitu : menggunkan handphone pada saat yang benar-benar perlu, gunakan handfree/headset yang aman. Hindari juga menelpon bila sinyal buruk, karena handphone kamu akan mengeluarkan tenaga yang lebih besar, yang berarti lebih besar radiasi yang digunakan.

RADIASI WiFi

Sekarang berinternet menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh para pelajar dan mahasiswa, atau bahkan dunia kerja. Semua orang mencari informasi melalui internet. Karena kebutuhan akan internet yang dapat terjadi dimana saja, dan sangat merepotkan bila harus menarik kabel, maka diciptakanlah wi-fi. Sarana online tanpa kabel yang dapat digunakan dimana saja selama masih terkena sinyal WiFi tersebut. Lebih baik daripada harus menarik kabel. yakin ??

Ternyata Wifi memiliki radiasi 3 kali dari radiasi yang terdapat pada telepon genggam atau handphone. Pengguna WiFi berpotensi terkena kanker apabila terlalu lama dan sering menggunkan Wifi.

Conclusion/Kesimpulan

Ternyata perkembangan teknologi tidak selalu menghasilkan yang baik saja, tapi apabila dibandingkan antara baik atau buruknya, memang lebih banyak baiknya. Kamu sendiri harus bisa menentukan mana yang terbaik bagi dirimu sendiri.
Beberapa materi di atas sebenarnya masih jadi perbincangan para ahli, tapi ambil positifnya aja " lebih baik mencegah daripada mengobati "

Sumber : FiLe

Entri Populer

Comment