VIVAnews - Dibandingkan dengan sepatu hak tinggi, sandal jepit memang nyaman dikenakan sebagai alas kaki sehari-hari. Tapi, siapa sangka, sandal jepit menyimpan bahaya bagi kesehatan.
Para ahli memeringatkan, penggunaan sandal jepit dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terjadinya pergeseran tulang kering dan nyeri sendi. Keluhan paling sering muncul akibat penggunaa nsandal jepit antara lain pergelangan kaki bengkok.
Para ahli mengatakan, sandal jepit memaksa pemakainya mengubah cara melangkah dan memberi tekanan lebih di bagian luar kaki, daripada tumit. Akibatnya, dalam jangka panjang, kaki akan mengalami kerusakan. Disamping itu, sandal jepit menyimpan risiko cedera serius saat pemakainya tersandung.
Sandal jepit atau flip-flop adalah salah satu jenis alas kaki paling populer untuk bersantai. Di Inggris, sekitar 15 juta orang menggunakannya saat menghabiskan waktu di pantai.
Mike O'Neill, juru bicara Asosiasi Chiropodis dan Podiatrik Inggris memeringatkan efek penggunaan flip-flop yang terlalu lama. "Kurangnya dukungan dari flip-flop menyebabkan nyeri pada tendon di bagian dalam kaki dan tungkai bawah. Hal ini juga dapat menyebabkan bergesernya tulang kering," katanya seperti dikutip dari Idiva.
Para ahli medis mengungkap, sandal jepit memiliki efek buruk yang sama dengan sepatu hak tinggi. Bahkan, pemakaian flip-flop dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah daripada stiletto. Sumber : Yahoo.com